Tuesday 5 November 2013

Planisphere, Penuntun Pengamatan Langit Malam

Planisphere, Penuntun Pengamatan Langit Malam


Ketika kamu bepergian dan akan mengunjungi negara baru atau lokasi yang baru, tentunya kamu membutuhkan sebuah peta sebagai penunjuk jalan agar tidak tersesat. Dan untuk itu kita punya peta dunia yang memberikan posisi negara-negara di seluruh dunia. Ada juga peta setiap negara, kota, bahkan area pelosoknya agar para pengembara tidak tersesat. Kalau tersesat maka tentunya yang paling mudah dilakukan adalah bertanya.

Nah untuk melihat langit pun kita butuh peta. Peta langit sama seperti peta yang kita kenal sehari-hari juga memberikan gambaran area dan posisi obyek-obyek langit. Untuk itu ketika seorang pengamat langit akan melakukan pengamatan, ia membutuhkan sebuah peta langit untuk bisa menentukan posisi obyek yang akan dilihatnya sekaligus untuk mengetahui apakah obyek yang dicari memang terlihat malam itu

Planisphere berasal dari bahasa latin planisferum yang digunakan pertama kali di abad ke-2 oleh Ptolemy untuk menggambarkan representasi bola Bumi dalam peta pada sebuah bidang. Planisphere pertama kali digunakan sebagai gambaran bola langit pada sebuah bidang pada tahun 1624 oleh Jacob Bartsch yang merupakan menantu Johannes Kepler.  Planisphere merupakan proyeksi bola langit atau sebagian bola langit dalam sebuah peta bintang berbentuk lingkaran. Dengan menggunakan planisphere bisa diketahui obyek apa saja yang akan dapat diamati pada satu waktu tertentu dan dimana posisinya.

No comments:

Post a Comment